Friday, January 27, 2012

Shintaro Morimoto's short fanfiction -Empty-

Sendiri di antara keramaian itu menyakitkan,bukan ?
Diabaikan !
Diabaikan seluruh makhluk !
Bahkan diabaikan oleh waktu !
Kanashii desu ne ?
.
.
.
.

Empty by  佐藤弓美
Genre/rating : Angst/PG-13
.
.
.

"Apa ada yang tidak disebutkan namanya ?"
"Boku wa" aku mengangkat tanganku,tapi tidak ada sedikitpun respon dari guru muda itu.
Apa dia tidak melihatku ? Tapi bagaimana mungkin ?
Ya,tidak ada seorangpun yang menyadari keberadaanku.Seseorang yang selalu sendiri ditengah keramaian,itulah aku.
.
.
.

"Hey! Minggir! Aku mau lewat!" seorang siswa laki-laki menyelip ditengah banjirnya lautan siswa yang baru saja pulang sekolah.
"Arggghh." aku terjatuh karena tabrakan siswa lelaki itu.Ya,seperti biasa,tidak ada yg mempedulikanku.Aku berusaha berdiri sendiri,namun usahaku sia sia,karena aku terjatuh diantara lautan siswa yg jumlahnya 6000-an.
.
.
.

"Bagaimana keadaanmu Shin ?" tanya seorang wanita paruh baya dengan wajah khawatir,dia satu-satunya orang yang menyadari keberadaanku.
"Aku baik-baik saja kaa-san ." jawabku tersenyum untuk meyakinkan ibuku.
Dia membalas dengan senyuman lembut,senyuman yang selalu membuatku tenang.
.
.
.

"Kaa-saaaaaaaan !" aku berteriak sambil mengguncang tubuh ibuku yang telah terkulai lemas.
Aku meminta bantuan pada tetangga untuk memanggilkan ambulan.Tapi,sekali lagi,mereka sama sekali tidak merespon bantuanku.

Aku berlari,berlari menuju ke sebuah rumah sakit yang jaraknya sekitar 500 m dari rumahku.Aku berlari sekencang mungkin.Aku ingin menyelamatkan seseorang yang selalu tahu keberadaanku ! Aku ingin menyelamatkan ibuku !

Tiba-tiba,langkahku terhenti ditengah jalan raya.Aku menatap sebuah mobil yang melesat dengan kencang kearahku.

Ya,inilah akhir dari penderitaanku dan ibuku.Dengan begini aku tidak akan menderita lagi.

Mobil itu semakin dekat dan semakin dekat.Sampai akhirnya aku dan mobil itu tidak ada jarak lagi.

Gelap !
Kosong !
Sakit !

"Tolong ibuku !"

~END~

Hey! Say! JUMP Fanfiction -Mysterious Girl (Oneshoot)-

Tittle : Mysterious Girl
Author : 佐藤弓美
Genre : Romance,Angst (maybe)
Rating : G
Cast : Ryutaro Morimoto (16),Yuri Chinen (17),San Kazami (15),Sachi Kazami (15)
Disclaimer : Ryu dan Chinen milik JE,San dan Sachi milik saya,tapi kalau Ryu dan Chii pengen jadi milik saya,saya gak bakalan nolak :3

***
Seperti hari hari sebelumnya,sepulang dari sekolahnya,Ryutaro,duduk dipinggir sungai.
Ya,disanalah tempatnya menenangkan pikiran. Disana sepi,tak ada orang lain selain dirinya sendiri.
Angin berhembus lembut membelai Ryutaro yang sudah sangat lelah dengan segala aktivitasnya hari ini.Tanpa disadarinya,dia telah tertidur dipinggir sungai itu.
Waktu berlalu dengan cepat.Hari mulai sore,Ryutaro terbangun dari tidurnya.Dia segera melihat jam tangannya.Benar saja,sudah pukul 17.30. Ryutaro bergegas meninggalkan sungai itu,berharap bisa sampai dirumah tepat waktu.
Ryutaro mempercepat langkahnya.Dia tidak mau terlambat sampai dirumah dan dimarahi Kaa-channya.Tapi,ditengah perjalanannya,langkahnya terhenti.Dia melihat sebuah rumah pohon.Dia berpikir,sudah sering dia melewati jalan itu,tapi mengapa baru sekarang dia melihat rumah pohon itu.Atau mungkin dia yang tidak menyadari keberadaan rumah itu.
Ryutaro merasa penasaran,dan memasuki rumah pohon itu.
"Krakk" Ryutaro secara tidak sengaja menginjak bagian yang rapuh dari lantai rumah pohon itu.
"Sial !" gerutu Ryutaro.
Seorang gadis yang kira-kira berumur 15 tahun keluar dari pintu rumah itu.
"Kau siapa ?" tanya gadis itu sambil mengucek-ngucek matanya.Sepertinya dia baru bangun tidur.
"Gomen,aku Ryutaro,aku hanya penasaran." Ryutaro membungkukkan badannya.
Tiba-tiba . . .
"Ya ampun,sudah hampir malam !" Sorak gadis itu.
Dia menuruni rumah itu,dan berlari menuju kota tanpa meninggalkan sesuatu.
Ryutaro hanya memandangi punggung gadis itu dan selang beberapa menit gadis itu menghilang.

Ryu masih memandang kearah gadis tadi.Walaupun gadis itu sudah tak kelihatan lagi,mata Ryu tetap saja memandang kesana.Entah apa yang sudah menghipnotis Ryu sehingga matanya hanya menatap ke titik itu tanpa berkedip sekalipun.

"Fun fun la la love,fun fun love,~"

Ryu terkejut mendengar ringtone ponselnya.Ringtone itu berhasil membangunkan Ryu dari lamunannya.

"Eh,moshi moshi !" Ryu mengangkat panggilan masuk itu.
"Kau dimana ? Ba-chan mencarimu !" Terdengar suara seorang laki-laki dari dalam ponsel Ryu.
"Yuri-kun ! Kau ada dirumahku ?" Ryu bersorak kegirangan mengetahui sepupunya mengunjungi rumahnya.
"Cepat pulang !" Perintah Yuri,dan kemudian memutuskan panggilan itu.

***

Malam itu,setelah makan malam bersama keluarga dan sepupunya Yuri Chinen,Ryu langsung memasuki kamarnya.Dia berbaring di tempat tidurnya dan memandang langit-langit kamarnya.

"Aaargh,Baka ! Kapan lagi aku bisa bertemu gadis seperti dia !" Ryu melompat dari tempat tidurnya dan mengacak-ngacak rambutnya.
"Siapa ?" Tanya Yuri yang baru keluar dari kamar mandi Ryu.
"Hey ! Siapa yang mengijinkanmu menggunakan kamar mandiku ?"
Yuri hanya tertawa kecil melihat reaksi berlebihan dari adik sepupunya itu.

"Kau sedang jatuh cinta ya ?" Tanya Yuri tiba-tiba.

Ryu menyangkalnya.Tapi Yuri tetap berusaha agar Ryutaro mau bercerita padanya.
Usaha Yuri berhasil,dan akhirnya,Ryu menceritakan semua yang terjadi sore tadi.

"Coba temui lagi besok !" Saran Yuri.
"Tapi apa dia ada ?" Jawab Ryu dengan nada menyerah.
"Kau harus yakin !" Yuri meyakinkan Ryu dan menepuk pundaknya.
"Baiklah ! Aku akan menemuinya !"

***
Sesuai saran sepupunya,Yuri.Ryu kembali ke rumah pohon itu,sepulangnya dari sekolah.Dia menaiki rumah pohon itu dan melihat kedalam.

Sesuai dengan dugaannya,tidak ada siapapun didalam rumah itu.Ryu merasa putus asa.Seharusnya tadi dia tidak ketempat itu.

"Apa yang kau lakukan disana ?" Tanya seorang gadis dengan curiga.

Ryu melihat kebawah.Tidak salah lagi,itu adalah gadis yang kemarin.Dia hampir saja melompat karena terlalu senang,tapi dia mengurungkan niat itu.Dia tidak mau gadis itu menganggapnya gila.

"A. . Aku hanya ingin minta maaf so. . Soal kemarin . ." Jawab Ryu dengan terbata-bata.

Gadis itu berpikir sejenak.
"Hmm,yang kemarin ?" Tanya gadis itu bingung.
"Ya,kemarin aku sudah membuatmu terbangun." Jelas Ryu.
"Ooo,kau lelaki yang kemarin . . ." Gadis itu tersenyum.Senyuman itu sukses membuat wajah Ryu memerah.
"Seharusnya aku berterimakasih karena telah kau bangunkan." Lanjutnya lagi.

Ryu tidak mengerti apa dibicarakan gadis itu.Dia hanya mengangguk-angguk.
Kini mereka sudah berhadapan satu sama lain di ruangan kecil,di dalam rumah pohon itu.

"Ryu desu." Kata Ryu pelan.
"Oh iya,aku lupa,San desu !" Jawab gadis yang bernama San itu.

Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk saling mengenal.Karena ternyata mereka memiliki banyak kesamaan.

Mereka larut dalam pembicaraan itu.Terkadang terdengar suara tawa mereka dari dalam.

Hari sudah mulai malam.
"Ryu-kun,aku pulang dulu ya ."
"Hai,aku juga mau pulang." Jawab Ryu.

Mereka berdua menuruni rumah pohon itu.Didahului oleh Ryu,dan kemudian San.

"Jaaaa,apa besok kita akan bertemu lagi ?" Tanya Ryu sambil melambaikan tangannya.

San hanya tersenyum dan segera meninggalkan tempat itu.
 "Bagaimana ? Kau bertemu dengan gadis itu ?" Tanya Yuri sambil mengambil softdrink di lemari pendingin.

Ryu berlari ke kamarnya tanpa menggubris pertanyaan Yuri.Yuri mengejar Ryu ke kamar.

"Hey ! Jawab pertanyaanku !" Kata Yuri sambil setengah berteriak.

"Kau tahu jawabannya,baka !" Jawab Ryu sambil tertawa.

Yuri tidak terima dikatakan 'baka'.Dia mengejar Ryu.

Ditengah acara kejar-kejaran mereka,Ryu terhenti.

"Tapi dia bersifat aneh." Ryu menjatuhkan badannya ke sofa.
"Saat kutanya,apa kita akan bertemu lagi,dia hanya tersenyum !" Lanjut Ryu dengan suara pelan.

"PLAKK" Sebuah pukulan berhasil mendarat dengan tepat di kepala Ryu.

"Kalian baru kenal,mana mungkin dia mau menjawab pertanyaan konyolmu itu !" Yuri mencibir kearah Ryu.

"JANGAN MEMUKUL KEPALAKU SESUKA HATIMU !"

***

Keesokan harinya,Ryu kembali ke rumah pohon itu lagi.

Sudah hampir setengah jam dia menunggu,tapi yang ditunggu sama sekali belum terlihat batang hidungnya.
Ryu memutuskan untuk tidur sampai gadis bernama San itu datang.
Ryu merasakan sebuah tangan lembut membelai rambut dan wajahnya.Dia terbangun,tapi tidak ada siapapun disana.

"Hanya mimpi." Batin Ryu.

Ryu kembali menunggu.Tapi tak ada seorangpun disana selain dia.

Matahari mulai memerah,menandakan malam akan segera tiba.

Tidak,gadis itu tidak datang !

***

Sesampai dirumah,Ryu langsung menuju kamar.Ya,dia kecewa,dia menghempaskan tasnya ke tempat tidur.

"Untuk apa aku seperti ? Kami baru kenal kemarin !" Pikir Ryu.

"Wah. . . Wah . . . Adikku sedang patah hati ya ?" Yuri masuk ke kamar Ryu,dan mengacak rambut adik sepupu tersayangnya.

"Mungkin dia ada halangan,coba temui besok !" Ucap Yuri sambil merangkul Ryu.
***
Sudah 5 hari sejak ketidak datangan San ke rumah pohon itu.Ryu masih tetap menunggu,berharap gadis yang ditaksirnya datang menemuinya.Tapi,setiap dia menunggu,setiap itu pula dia tertidur.Dan yang anehnya lagi,setiap dia tertidur,dia selalu bermimpi seseorang membelainya dengan lembut.

Ini adalah hari ke-6,hari penantian Ryu.Dia tidak tahu kapan tepatnya penantian ini akan berakhir.Dia bertekad akan tetap menunggu San sampai dia bisa menemui gadis itu.

Seperti biasa,setelah setengah jam menunggu,Ryu terlelap di rumah pohon itu.Hari ini terasa berbeda.Tidak ada lagi mimpi itu.Tidak ada lagi yang membelainya saat dia tidur.

"Kemana kau San ?" tanya Ryu dalam hati.

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.

***

"Bagaimana ? Masih nihil ?" tanya Yuri.
"Ya,seperti biasa." jawab Ryu datar.
"Mungkin dia bukan jodohmu." Yuri mencoba menyemangati Ryu.
"Kau benar,dia bukan jodohku !" Ryu tersenyum pahit.

Ryu berjalan ke kamarnya.Yuri hanya bisa menatap Ryu dengan wajah sedih.Bagaimanapun juga Ryu adalah adiknya.Tapi,jika dia tidak mengatakan hal itu pada Ryu,Ryu akan menjadi lebih sedih dari ini.

***

Tepat seminggu hari penantian Ryu.Ryu masih bertekad untuk melanjutkan penantiannya.

Dengan langkah pasti,Ryu berjalan keluar dari gerbang sekolahnya.Dia semakin mempercepat langkah kakinya.Semoga gadis itu datang,itulah harapan Ryu.

Tiba-tiba,langkah Ryu terhenti.Matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang membeli susu vanilla,kesukaannya dan san.Gadis berambut panjang,lurus,dengan dress biru muda.

"San !" Ryu menggumam.

Dia mengejar gadis itu.

"Saaaaan !" panggilnya.

Gadis itu menoleh padanya.
 "Saaaaaaan ! Mattee !" sorak Ryu.

Gadis itu menoleh,menatap Ryu dengan tatapan kosong.Ryu menarik tangan gadis itu.
Gadis itu hanya diam.
"San,kenapa kau tidak datang lagi ?" Tanya Ryu.

Gadis itu masih diam.Gadis itu menatap wajah Ryu dalam-dalam.

"Aku bukan San,tapi Sachi." Jawabnya datar.

"Tidak ! Jangan berbohong padaku !" Ryu masih tetap menggenggam tangan gadis itu.Gadis itu menepis tangan Ryu dan segera berlari.

Ryu menahan gadis itu.Dia yakin itu San.Pasti gadis itu berbohong padanya.

"Sudah kubilang aku bukan San !" Mata gadis itu mulai mengeluarkan cairan bening.Ya,gadis itu menangis.
"Tapi . . ."
"Kau Ryu kan ?" belum sempat Ryu meneruskan kata-katanya,gadis itu memotong kata-katanya.

"Ada apa ini ! Kau bilang kau bukan San,tapi mengapa kau tahu namaku ? Tolong jelaskan padaku !" Pinta Ryu.

Gadis itu berjalan menuju taman yang tak jauh dari tempat itu,Ryu mengikutinya dibelakang.

"Baiklah !" ucap gadis itu sambil duduk dibangku taman.

"San adalah kembaranku,dia menderita Kanker darah.Setiap hari dia hanya pergi ke sebuah rumah pohon.Tapi pada suatu hari,dia bercerita padaku bahwa dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Ryutaro,dia menyukai pemuda itu." Sachi menghela napas.
"Dan sepertinya pemuda itu juga menyukai San.Kau tahu ? San sudah divonis tidak bisa sembuh.San tidak mau membuat pemuda itu terluka karena kematiannya.Jadi,dia memutuskan untuk tidak menemui pemuda itu lagi.Tapi sebenarnya San setiap hari datang untuk melihat pemuda itu.Dan pemuda itupun setiap hari datang.Begitulah !" Sachi tak dapat membendung air matanya.
"Lalu dimana San ?" Tanya Ryu.

"Dia sudah meninggal,kemarin ."
~END~